Semua Tentang Hewanmu
Blog ini dikelola oleh mahasiswa kedokteran hewan, berisi tentang informasi penyakit hewan yang sering menyerang ternak, baik itu ayam, sapi, kambing domba dan hewan kesayangan seperti anjing serta kucing. Menyediakan juga bibit ayam pejantan (DOC) serta melayani pemesanan untuk wilayah Wonogiri, Ponorogo, Madiun dan sekitarnya.
Rabu, 03 Juni 2015
Bahan Pakan Ternak
Pakan unggas ayam jowo super bisa diberi pakan seperti ayam broiler, penggunaan pakan bisa diberikan pakan jadi atau pakan racikan sendiri dengan memperhatikan kebutuhan nutrisi unggas. Bahan pakan yang bisa digunakan harus memenuhi kriteria sebai berikut
1. Energi
2. Protein
3. Mineral
4. Lemak
5. Vitamin
6. Asam lemak
7. Air
Karbohidrat
Merupakan komponen utama pakan: pati, selulosa, hemiselluse, glukosa.
Contoh : jagung kuning, dedak padi, pollard (dedak gandum), onggok (limbah tapioka), Molases (tetes tebu), CPO.
Protein
Sebagai komponen tubuh, perkembangan jaringan, imune sistem, kontrol dalam reaksi kimia tubuh.
Contoh : bungkil kedelai, tepung ikan, tepung daging dan tulang (MBM), Corn gluten meal (CGM), Bungkil inti sawit (BIS), Bungkil kacang tanah, tepung darah, tepung bulu, tepung bekicot, tepung keong mas dan cacing tanah.
Mineral
Macro : Ca, P, Mg, K, Na, S, Cl
Micro : Co, Cu, I, Fe, Mn, Se, Zn
Vitamin
Vitamin larut lemak : A, D, E, K
Vitamin larut air : Vit B, Vit C
Sanitasi dan Desinfeksi
Sanitasi adalah Usaha pencegahan penyakit dengan cara menghilangkan atau mengatur faktor-faktor lingkungan yang berkaitan dengan rantai perpindahan penyakit tersebut, serta membebaskan kandang dari segala bahaya yang dapat menganggu atau merusak kesehatan ayam, mulai dari sebelum ayam masuk, selama pemeliharaan, pengangkutan, sampai kandang tersebut siap diisi kembali yang bertujuan untuk menjamin keamanan dan kenyamanan dan mencegah penyakit menyerang ayam
Desinfeksi adalah Menghancurkan/membunuh mikroorganisme patogen penyebab penyakit dengan bahan kimia atau secara fisik pada lingkungan, kandang dan peralatannya
Sanitasi saat persiapan kandang
1. Sebelum DOC masuk : dilakukan pembersihan dan desinfeksi kandang serta peralatan
2. Sebelum DOC datang : pemasangan peralatan untuk fase brooding
Tahapan persiapan kandang
1. Bersih kering: dari litter, debu dan kotoran dengan cara disapu.
2. Pemeriksaan kerusakan kandang dan peralatan serta dilakukan perbaikan.
3. Bersih basah: semprot lantai, dinding dan layar dibersihkan menggunakan air panas dan deterjen (1-2%), disemprot menggunakan pompa bertekanan tinggi dan diulang 1-2 hari kemudian penyemprotan kandang & lingkungannya dengan desinfektan spektrum luas.
4. Lantai dan dinding/ tiang setinggi 1 m dilapisi air kapur sekitar 25%
5. Pembersihan dan desinfeksi peralatan kandang (tempat makan dan minum) dengan desinfektan, dikeringkan dan disimpan.
6. Kandang ditutup rapi dengan layar/tirai penutup.
7. Lantai diberi alas karung plastik (untuk kandang panggung) dan ditebari sekam.
8. Kandang disemprot dengan desinfektan.
9. Sekam dilapisi beberapa lapis kertas koran yang bersih.
Tahapan sanitasi kandang
1. SANITASI KANDANG DAN LINGKUNGAN
Sanitasi kandang dan peralatannya sangat penting dilakukan , langkah ini bertujuan untuk mencegah berkembangnya atau memotong siklus hidup mikroorganisme yang merugikan kesehatan ayam. Cara sanitasi dengan menyapu, menyiram/ menyemprot dan menyikat. Bagian-bagian yang dibersihkan : langit-langit, lantai dinding, lingkungan kandang tempat makan dan minum serta tirai kandang. Kegiatan ini diawali dengan mengangkut litter keluar kandang. Bahan-bahan yang digunakan adalah air ditambah dengan bahan sanitasi yang disebut dengan desinfektan, misal : lisol, karbol, formalin, detergen dan lainnya.
2. MENGKAPUR KANDANG
Untuk mencegah dan membunuh mikroorganisma termasuk jamur yang merugikan. Kapur merupakan desinfektan yang murah, mudah didapat dan mudah dalam aplikasin. Cara pemakaian dengan diencerkan dengan air kemudian dioleskan atau disemprotan pada permukaan kandang (lantai, dinding dan langi-langit kandang).
3. MEMASANG LITTER
Litter berguna sebagai : bantalan, penghangat tubuh, tempat mengais ayam, menyerap kotoran dan cairan serta menghindarkan dari penyakit bulbul pada kaki ayam serta kerusakan dada. Bahan yang digunakan : serutan kayu, sekam padi, serbuk gergaji dan lain- lain. Syaratnya kering, tidak menggumpal dan murah serta mudah didapat. Ketebalan litter adalah 7 – 10 cm.
4. MEMASANG ALAT PEMANAS
Alat pemanas berguna sebagai penyedia suhu yang diperlukan oleh ayam. Alat pemanas diperlukan ketika ayam umur 1 – 15 hari. Alat yang umum digunakan adalah pemanas bertenaga listrik (Hover) dan bertenaga gas (Brooder Gas). Kandang harus dipanasi 24 jam sebelum DOC tiba. Alat pemanas dipasang dengan ketinggian 75 cm diatas kepala ayam, dipinggir alat pemanas didapatkan suhu 35C dan setelah seminggu diturunkan 3C, demikan seterusnya setiap minggu hingga 4 minggu.
5. MENEMPATKAN TEMPAT MINUM DAN PAKAN
Tempat pakan dan minum harus disediakan setiap hari, dimana jumlah dan cara penempatan disesuaikan umur ayam. Ayam umur kecil menggunakan box DOC sebagai tempat pakan sedang tempat minum menggunakan tempat minum dari plastik. Semakin besar ayam tempat pakan dari box DOC diganti dengan hanging feeder dengan ketinggian 2,5 cm dari punggung ayam dan ditempatkan pada kedua sisi tempat minum.
6. MEMASANG TIRAI KANDANG
Tujuan tirai kandang adalah sebagai penyedia suasana nyaman bagi ayam artinya merupakan alat untuk mengatur suhu dan kelembaban kandang, mencegah terpaan angin, sinar matahari dan hujan secara lansung. Pemasangan tirai tidak permanen yaitu dapat dibuka dan ditutup sesuai dengan kondisi lingkungan yang diperlukan oleh ayam. Bahan tirai bisa dari plastik atau karung bekas pembungkus pakan.
7. SANITASI ULANG
Sanitasi ini dilakukan setelah semua langkah-langkah persiapan kandang selesai, yaitu dengan menyemprot seluruh kandang dan isinya dengan menggunakan desinfektan. Bertujuan untuk membunuh dan mengurangi mikroorganisme yang merugikan pada kesehatan ayam
KELOMPOK DESINFEKTAN
1) Alkohol
2) Halogen
3) Quarternary Ammonium Compounds
4) Fenol
5) Kresol
6) Aldehid
7) Oksidator.
Kamis, 02 April 2015
Biosekuriti Peternakan
Industri unggas adalah industri peternakan yang sangat pesat perkembangannya di Indonesia dan negara – negara di Asean. Bersifat Intensif dan masif. Namun bukan hal yang mudah bagi peternak untuk menggeluti peternakan unggas ini karena memiliki resiko kerugian yang cukup tinggi. Penyakit pada unggas merupakan faktor utama yang sering menghambat berkembangnya bisnis ini. Penyakit pada unggas umumnya menular dengan cepat dan sulit untuk sembuh, namun bukan berarti berbagai penyakit ini sulit untuk ditangani. Dalam menangani penyakit sangat penting memperhatikan manajemen pemeliharaan peternakan dan pelaksanaan biosekuriti. Manajemen menyangkut pemberian pakan, pemilihan pakan, pemeliharaan, pemanfaatan limbah, limbah pembuangan dll. Biosekuriti adalah suatu tindakan untuk mencegah masuknya penyakit ke dalam kawasan yang bebas penyakit dan mencegah penyakit untuk keluar area yang tidak bebas. Komponen biosekuriti ada 3 hal yaitu
- Isolasi yang berarti mencegah keluarnya penyakit dari kandang dan mencegah masuknya penyakit ke dalam kandang.
- Kontrol lalu lintas yang berarti mengatur semua lalu lintas orang, kendaraan, barang-barang yang keluar masuk kandang untuk mencegah masuknya penyakit dan keluarnya penyakit dari kandang.
- Sanitasi yang berarti membersihkan kandang dan desinfeksi yang bertujuan untuk membunuh kuman-kuman penyakit di dalam kandang dan mencegah berkembangnya penyakit di suatu kandang.
Mengapa biosekuriti penting?
- Biosekuriti yang buruk menambah peluang munculnya manifestasi subklinik penyakit.
- Manifestasi subklinik dapat menyebabkan penurunan produksi.
- Biosekuriti mengurangi atau meniadakan tantangan kuman lapangan.
- Membantu sistem pertahanan tubuh unggas untuk bekerja lebih ringan dan efektif.
- Biosekuriti menjauhkan kuman penyakit dari unggas.
- Biosekuriti menurunkan jumlah kuman penyakit di lingkungan.
- Biosekuriti membantu efektifitas kerja antibodi hasil vaksinasi.
- Biosekuriti menghindarkan penurunan produksi yang tidak spesifik.
Sabtu, 28 Maret 2015
Hubungan Antara Manusia dan Hewan
Dalam kehidupan manusia selalu berinteraksi dengan hewan. Hal ini menuntut manusia untuk menjaga hubungan yang selaras dengan hewan. Dalam keselarasan itu terdapat hubungan timbal balik yang saling menguntungkan untuk keduanya. Manusia memanfaatkan hewan untuk berbagai kepentingan tanpa mengabaikan kesejahteraan hewan, diantaranya:
a.Hewan sebagai peliharaan.
b.Hewan sebagai sumber protein hewani yang menghasilkan susu, daging, dan telur.
c.Hewan sebagai tenaga pekerja. Misalnya hewan digunakan untuk tranportasi, penggembalaan ternak, pembawa beban, dan sebagainya.
d.Hewan sebagai hiburan dan olahraga. Seperti adanya karapan sapi di Pulau Madura, serta pacuan kuda sebagai salah satu cabang olahraga.
e.Hewan sebagai media perkembangan riset dan edukasi.
Sebagai manusia yang beragama sdah sepantasnya apabila kita memperlakukan hewan dengan baik, baik dalam perawatan, pemeliharaan dan penanganan. Dalam berhubungan dengan hewan hendaknya kita mengetahui kesejahteraan bagi hewan itu sendiri, sehingga kita tidak memperlakukan hewan tersebut dengan semena-mena. Istilah kesejahteraan hewan terangkat setelah munculnya golongan manusia yang menganut spesiesm yang tidak mengakui hewan sebagai salah satu penghuni bumi yang harus dijaga. Padahal baik kesejahteraan hewan maupun kesejahteraan manusia adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Kesejahteraan hewan merupakan kebutuhan bagi hewan. Kesejahteraan hewan harus manusia perhatikan karena hewan juga merupakan makhluk hidup yang mempunyai indera dan bisa merasakan dan menanggapi rangsang. Dalam melaksanakan animal welfare manusia harus memperhatikan guidelines atau tolok ukur kesejahteraan hewan. Dunia kedokteren hewan mencoba membuat legalisasi mengenai animal welfare dengan mengeluarkan DVM (assurance of animal welfare). Sekarang di dunia telah dikenal lima kebebasan yang dibutuhkan hewan dan tiga kode etik penggunaan hewan laboratorium yang biasa disingkat 5F`s dan 3R`s. konsep 5F`s dan 3R`s tercantum dalam UU peternakan dan kesehatan hewan. Poin-poin 5F`s meliputi freedom of hunger and thirst (kebebasan dari rasa lapar dan haus), freedom of discomfort (kebebasan dariketidaknyamanan), freedom of pain, injury, and disease (kebebasan dari rasa sakit, cidera, dan penyakit), freedom of fear and distress (kebebasan dari rasa takut dan cekaman), freedom of express normal behavior (kebebasan dari kebiasaan mengekpresikan kebiasaaan alamiah.
Langganan:
Postingan (Atom)