Kamis, 02 April 2015

Biosekuriti Peternakan

Industri unggas adalah industri peternakan yang sangat pesat perkembangannya di Indonesia dan negara – negara di Asean. Bersifat Intensif dan masif. Namun bukan hal yang mudah bagi peternak untuk menggeluti peternakan unggas ini karena memiliki resiko kerugian yang cukup tinggi. Penyakit pada unggas merupakan faktor utama yang sering menghambat berkembangnya bisnis ini. Penyakit pada unggas umumnya menular dengan cepat dan sulit untuk sembuh, namun bukan berarti berbagai penyakit ini sulit untuk ditangani. Dalam menangani penyakit sangat penting memperhatikan manajemen pemeliharaan peternakan dan pelaksanaan biosekuriti. Manajemen menyangkut pemberian pakan, pemilihan pakan, pemeliharaan, pemanfaatan limbah, limbah pembuangan dll. Biosekuriti adalah suatu tindakan untuk mencegah masuknya penyakit ke dalam kawasan yang bebas penyakit dan mencegah penyakit untuk keluar area yang tidak bebas. Komponen biosekuriti ada 3 hal yaitu - Isolasi yang berarti mencegah keluarnya penyakit dari kandang dan mencegah masuknya penyakit ke dalam kandang. - Kontrol lalu lintas yang berarti mengatur semua lalu lintas orang, kendaraan, barang-barang yang keluar masuk kandang untuk mencegah masuknya penyakit dan keluarnya penyakit dari kandang. - Sanitasi yang berarti membersihkan kandang dan desinfeksi yang bertujuan untuk membunuh kuman-kuman penyakit di dalam kandang dan mencegah berkembangnya penyakit di suatu kandang. Mengapa biosekuriti penting? - Biosekuriti yang buruk menambah peluang munculnya manifestasi subklinik penyakit. - Manifestasi subklinik dapat menyebabkan penurunan produksi. - Biosekuriti mengurangi atau meniadakan tantangan kuman lapangan. - Membantu sistem pertahanan tubuh unggas untuk bekerja lebih ringan dan efektif. - Biosekuriti menjauhkan kuman penyakit dari unggas. - Biosekuriti menurunkan jumlah kuman penyakit di lingkungan. - Biosekuriti membantu efektifitas kerja antibodi hasil vaksinasi. - Biosekuriti menghindarkan penurunan produksi yang tidak spesifik.